Nama saya adalah Muhammad Azwar. Saya dilahirkan disebuah desa kecil, Pulau Kijang pada tanggal 15 Juli 1992. Saya adalah anak keenam dari sepuluh bersaudara dari pasangan Sirman (Ayah) dan Nur’aini (Ibu). Suku saya adalah suku bugis, dan kami termasuk dalam bugis Bone. Dalam Suku kami, Keluarga kami termasuk keturunan Daeng dimana memiliki darah bangsawan.
Mengenai nama saya, sejak lahir sebenarnya saya diberi nama yang sangat panjang, yaitu Muhammad Azwar Salahuddin Al-Ayyubi yang dikemudian hari saya ketahui Salahuddin Al-Ayyubi merupakan pejuang dan komandan perang Mesir pada perang salib kedua. Sungguh, saya sangat bangga sekali akan nama tersebut. Namun, entah kenapa dikemudian hari nama saya diperpendek menjadi Muhammad Azwar. Dari kesepuluh saudara saya, hany sayalah yang diberi nama yang diambil dari Bahasa Arab. Saya juga tidak tahu kenapa demikian.
Ada yang sangat menarik ketika aku masih bayi. Menurut Ibuku tercinta, ketika aku masih bayi, aku sering sekali menangis. Baik itu siang maupun malam hampir setiap waktu saya selalu menangis. Ibu mengatakan kalau saya adalah anak yang sangat merepotkan saat itu. Mendengar kenyataan ini, saat itu aku sangat sedih sekali. Tapi, Ibu menghibur saya. Ibu mengatakan bahwa ketika itu ada sepupu saya yang mengatakan bahwa jika ada seorang anak yang sering menangis ketika masih kecil, kelak dia akan memiliki kepintaran dan kecerdasan. Entah itu benar atau tidak, saya sendiri tidak percaya akan hal seperti itu. Tapi, mengetahui hal ini aku sangat senang sekali.
Saat saya masih kecil, semua saudara-saudara diatas saya telah bersekolah. Entah kenapa, sejak kecil saya merasa saya memiliki ketertarikan pada dunia pendidikan. Saya lupa saat itu saya berumur berapa, tapi saya ingat waktu itu, saya menangis dan merengek untuk sekolah. Dan lucunya, Tante saya malah mengabulkan keinginan saya. Sayapun diantar ke sekolah walaupun tidak sampai masuk kedalam sekolah tersebut. Beberapa lama kemudian, saya dan Tante pun pulang.





